Periode Sam Kok (220M – 280M) adalah periode sejarah Tiga Negara di China yaitu Negara Wei, Negara Shu dan Negara Wu. Periode ini dimulai sejak akhir Dinasty Han dan awal berdirinya Dinasti Jin.
Peristiwa Sam Kok sebenarnya telah dimulai
sejak tahun 184 – 220 yang ditandai dengan berbagai kekacauan di Dinasti
Han pada saat itu, yaitu perebutan daerah kekuasaan diantara para Warlords (Panglima
Perang).
Periode Sam Kok juga merupakan salah satu
periode paling berdarah yang memakan paling banyak korban jiwa dalam sejarah China.
Sebuah sensus yang diadakan pada tahun 280M setelah berdirinya Dinasti Jin
mendapati angka sebesar 2.459.840 keluarga dengan total jumlah penduduk sebesar
16.163.863 jiwa. Jika dibandingkan dengan sensus pada era akhir Dinasti Han ada
angka 10.677.960 keluarga dengan total jumlah penduduk sebanyak 56.486.856 jiwa,
total berkurang sekitar 40 juta jiwa selama masa periode Sam Kok. Tentu saja
ini bukan angka yang mutlak.
Periode Sam Kok juga selalu menjadi topik
yang menarik untuk dibahas sepanjang masa. Pada masa ini lah masa dimana muncul
banyak tokoh-tokoh hebat dalam sejarah China. Seperti kata pepatah China 时势造英雄 (Artinya: Di masa yang tepatlah para
pahlwan muncul). Di masa-masa chaos seperti pada Periode Sam Kok inilah memberikan
banyak kesempatan kepada banyak tokoh untuk muncul ke dalam panggung perebutan
kekuasaan ini.
Banyak perdebatan yang terjadi di antara
para kalangan sejarahwan tentang berbagai peristiwa yang terjadi selama Periode
Sam Kok. Begitu juga banyak yang mengambil referensi dari Novel Klasik Roman Kisah Tiga Negara (三国演义) karya Luo Guanzhong sebagai acuan sejarah, padahal menurut
sejarahwan, di dalam Roman Kisah Tiga Negara komposisinya adalah 70%
berdasarkan fakta sejarah, dan sisanya murni fiksi karangan Luo Guanzhong
sendiri. Roman ini juga membawakan penggalan kisah yang sangat menarik yang
sebenarnya diambil dari kejadian nyata pada zaman-zaman lain yang tidak ada
kaitannya dengan peristiwa pada masa Tiga Negara.
Di antara beberapa plot peristiwa yang
tidak sesuai dengan sejarah resmi adalah:
- Sumpah setia di taman persik: Di dalam sejarah resmi, tidak ada sumpah setia seperti di novel.
- Senjata: Pedang Bulan Sabit, Tombak Ular sebenarnya adalah senjata yang baru ada pada masa Dinasti Song.
- Zhang Fei menghukum pejabat..: Sebenarnya dilakukan oleh Liu Bei
- Caocao tertangkap dan dilepaskan oleh Chen Gong
- Caocao membunuh Lü Boshe
- Guanyu memenggal kepala Hua Xiong
- Kisah Lü Bu dan Diaochan
- Kisah Guanyu memenggal Yan Liang dan Wen Chou
- Liu Bei mengunjungi Zhuge Liang sebanyak tiga kali
- Zhuge Liang meminjam Angin Timur
- Dan masih banyak lagi kisah fiktif lainnya di list ini.
Mulai minggu ini, saya akan mengulas sisi
lain dari kisah Sam Kok di dalam blog ini berdasarkan catatan sejarah resmi
dari sejarah Dinasti Jin, Catatan Sejarah Tiga Negara (三国志) karya Chen Shou.
Catatan Sejarah Tiga Negara (三国志) adalah sebuah catatan sejarah resmi
mengenai Zaman Tiga Negara meliputi periode dari tahun 189 sampai
tahun 280 yang disusun oleh Chen Shou pada
abad 3 Masehi. Karya tersebut merupakan koleksi dari semua sejarah ke-3
negara bagian yaitu Wei, Wu dan Shu dalam suatu catatan. Catatan inilah yang
kemudian menjadi dasar dari Roman Kisah Tiga Negara (三国演义) karya Luo Guanzhong.
Catatan sejarah ini menjadi salah satu buku
sejarah dari 25 buku sejarah Tiongkok (二十五史). Pada dasarnya,
catatan sejarah ini tidak memiliki alur cerita yang bersambung, melainkan
menceritakan sejarah setiap negara dan tokoh-tokoh dari negara tersebut dalam
bab-bab tersendiri.
Selain berdasarkan Catatan Sejarah Tiga Negara
karya Chen Shou, saya juga akan mengulas berdasarkan catatan anotasi teks
sejarah dari Pei Songzhi, seorang sejarawan dan politikus yang hidup pada zaman
akhir dinasti Jin Timur dan dinasti
Liu Song.
Saya belum tahu tulisannya akan menjadi berapa panjang, tapi yang pasti tulisannya akan dibagi menjadi beberapa tahap yang akan diterbitkan minimal seminggu sekali. Semoga tulisan berikutnya akan menjadi bermanfaat bagi teman-teman penghobi sejarah.
Posting Komentar