Pada tulisan kali ini penulis akan
melanjutkan serial kedua dari tulisan tentang Kisah Di Balik Sejarah Tiga Kerajaan
– Antara Mitos dan Fakta (Part II). Tulisan kali ini kita akan membahas
beberapa tokoh Sam Kok yang telah dikenal secara luas oleh para pecinta
sejarah.
Berbicara mengenai topik Sejarah Sam Kok
tidak terlepas dari kisah Pertempuran Chibi (Battle of Red Cliffs - 赤壁之战 – Chi Bi Zhi Zhan) yang sangat terkenal
sepanjang masa. Dan berbicara mengenai Pertempuran Chibi ini membuat saya
teringat akan sebuah puisi karangan Su Dongpo yang berjudul 念奴娇 - 赤壁怀古.
Terjemahan bebasnya kira-kira begini1:
Zhou Yu (175 – 210) yang digambarkan
pada puisi tersebut di atas pada saat kejadian Pertempuran Chibi, saat itu
berusia 34 tahun, saat itu telah menikah dengan Xiao Qiao selama lebih kurang
10 tahun, bukan seperti gambaran puisi tersebut di atas yang mengatakan bahwa
Gongjin baru menikahi Xiao Qiao.
Tapi di dalam puisi tersebut di atas, Su
Dongpo sengaja menulis Gongjin baru menikahi Xiaoqiao tujuannya adalah untuk
menggambarkan semangat dan gagahnya seorang Zhou Yu. Makanya di barisan berikutnya
digambarkan Zhou Yu dengan ikatan topi kepala dan kipas bulu burung dan dalam waktu
sekejab sebuah senyuman membakar semuanya hancur menjadi debu.
Gambaran Zhou Yu dengan dengan ikatan topi
kepala dan kipas bulu burung ini adalah gambaran tentang seorang yang tampil elegant
di zaman akhir Dinasti Han. Inilah gambaran tentang Zhou Yu yang sesungguhnya
pada saat itu. Seorang yang elegant dan penuh kebebasan.
Mari kita bayangkan kembali peristiwa
ketika terjadinya Pertempuran Chibi. Pada saat itu Cao Cao telah menguasai
China bagian Utara. Cao Cao telah mengalahkan berbagai kekuatan militer lainnya
seperti Yuan Shu, Lü Bu, Zhang Xiu, Yuan Shao, dan Liu Biao. Secara keseluruhan
Cao Cao telah menguasai seluruh kekuatan militer di China bagian Utara. Pada
saat ini Cao Cao berambisi untuk juga melakukan kampanye militer ke arah Selatan
untuk sekaligus menguasai daerah Jiang Dong yang saat itu dikuasai oleh Sun
Quan.
Bagi Cao Cao ini adalah kesempatan untuk
menyatukan dan menguasai seluruh Dataran China, tapi bagi kelompok Sun Quan ini
adalah sebuah ancaman yang sangat serius. Pada saat itu Cao Cao menggerakan pasukan
sebanyak lebih kurang 200.000 tentara4 ke arah Jiang Dong, membangun
basis milternya di sisi Barat Laut Sungai Chang Jiang (sekitar kota Chibi di
Propinsi Hu Bei saat ini).
Bisa di bayangkan lebih kurang 200.000
orang tentara membangun basis militer di tepi Sungai Chang Jiang saat itu,
benar-benar memenuhi sisi Barat Laut sungai tersebut. Hal ini tentu membuat
pihak Sun Quan yang berada di sisi lain Sungai Chang Jiang menjadi ciut hati.
Para pejabat di pihak Sun Quan semuanya memberikan usul kepada Sun Quan untuk
menyerah pada Cao Cao. Tapi Zhou Yu yang saat itu hanya berusia 34 tahun, sama
sekali tidak memandang sebelah mata pada kekuatan militer Cao Cao yang begitu
besarnya. Zhou Yu dengan berbagai strateginya yang luar biasa mengalahkan
kekuatan militer Cao Cao yang begitu
besar, membakar semuanya hancur menjadi debu hanya dalam waktu sekejab sebuah
senyuman.
Hal ini tentu berbeda dengan gambaran kisah
Pertempuran Chibi dalam Novel Klasik Roman Kisah Tiga Negara (三国演义) karya Luo Guanzhong. Dalam Roman Kisah Tiga Negara, tokoh utama
yang diagungkan adalah Zhuge Liang. Di novel ini Zhou Yu digambarkan sebagai
seorang yang berhati sempit dan suka iri pada Zhuge Liang. Namum Zhou Yu yang
sebenarnya menurut catatan sejarah yang sesungguhnya orang yang seperti apa?
Sebenarnya menurut catatan sejarah, Zhou Yu
bukanlah seperti yang digambarkan dalam kisah Novel Klasik Roman Kisah Tiga Negara.
Zhou Yu pada waktu berusia 24 tahun sudah diangkat menjadi seorang Jendral oleh
Sun Ce, dan dipanggil dengan sebutan Zhou Lang (周郎). Kata Lang sendiri mempunyai arti “anak
muda yang tampan”. Pada zaman dulu ada sajak yang berbunyi:
Jadi wanita cantik paling suka dengan
Pahlwan yang masih muda. Zhou Yu adalah gambaran seorang pahlawan tampan
yang muda pada saat itu, menikah dengan Xiao
Qiao, salah satu diantara dua wanita paling cantik di Jiang Dong saat itu. Gambaran
Zhou Yu pada saat ini adalah seorang anak muda yang tampan, karir militer yang cemerlang,
dan juga punya istri yang cantik. Sebuah gambaran yang sangat membanggakan dan
membuat semua orang iri hati pada saat itu.
Bisa bayangkan seorang Zhou Yu dengan semua
hal ini, anak muda dengan usia hanya 24
tahun sudah menjadi seorang Jendral besar, karir militer yang cemerlang, istri
yang cantik, mungkinkah adalah seorang yang punya hati sempit dan suka iri hati
pada orang lain seperti digambarkan dalam Roman Kisah Tiga Negara? Yang lebih
realistis adalah orang lain yang iri pada Zhou Yu.
Beberapa catatan sejarah resmi juga
menggambarkan Zhou Yu sebagai seorang yang berhati besar seperti berikut ini: 性度恢廓 (Catatan Sejarah Tiga Negara oleh Chen
Shou), 气量颇大 (Penilaian Liu Bei terhadap Zhou Yu), dan 雅量高致 (Penilaian Jiang Gan terhadap Zhou Yu).
Ketiga gambaran tersebut semuanya menggambarkan seseorang yang berhati besar
dan hidup elegan.
Setiap tokoh sejarah mempunyai tiga gambaran
yaitu:
- Gambaran tokoh berdasarkan catatan sejarah;
- Gambaran tokoh berdasarkan karya sastra;
- Gambaran tokoh berdasarkan legenda di masyarakat.
Sebenarnya setiap orang dari kita mempunyai
gambaran sendiri terhadap tokoh dalam sejarah. Makanya sering kali ketika kita
menonton sebuah film sejarah, banyak diantara kita akan berkomentar: “pemeran
ini tidak mirip dengan tokoh dalam sejarah, eh… ini Zhou Yu nya tidak mirip,
ini Cao Cao nya tidak mirip, dll”. Emangnya kita pernah bertemu secara langsung
dengan tokoh-tokoh tersebut sehingga kita bisa berkomentar demikian?
Dalam kisah Sam Kok, gambaran yang paling
berlebihan (lebay) mungkin adalah gambaran tentang seorang Zhuge Liang.
Berbicara mengenai Zhuge Liang kita semua akan teringat akan kisah Strategi
Kota Kosong (空城计). Lalu bagaimana sebenarnya kisah di balik cerita tentang Strategi
Kota Kosong? Nantikan tulisan saya berikutnya.
- Ini adalah terjemahan bebas dari penulis yang mungkin tidak begitu sempurna mengingat sulitnya menterjemahkan puisi Bahasa Mandarin Kuno ke bahasa lain. Jika ada masukan dari teman-teman yang mengerti Bahasa mandarin, mohon masukannya di kolom komentar.
- Gongjin = nama kehormatan dari Zhou Yu (175 – 210).
- Xiao Qiao = salah satu dari dua wanita tercantik kakak beradik di Dong Wu di masa Sam Kok yang masing-masing dinikahi oleh Sun Ce dan Zhou Yu.
- Cao Cao mengklaim 800.000 tentara. Adalah hal yang lumrah menghiperbolakan jumlah kekuatan militer pada zaman dulu untuk memberikan efek psikis pada pihak lawan.
Posting Komentar